TEKNIK PENULISAN BERITA
Dalam sebuah surat kabar dikenal ada: berita, feature, tajuk, pojok, kolom, surat pembaca, iklan. Biasanya ada pula fiksi, karikatur, foto- foto. Berita dan feature adalah fakta, pojok dan tajuk adalah opini dari pengasuh koran, kolom dan surat pembaca adalah oponi dari luar, iklan adalah sumber duit untuk penerbitan, sedangkan fiksi adalah karangan yang fiktif, bisa sebagai cerita sambung, cerpen dan sebagainya.
Pengertian Berita
Banyak pakar komunikasi memberikan pengertian berita, seperti :
Nothclife, menekankan pengertian berita pada unsur keanehan, atau ketidaklaziman sehingga mampu menarik perhatian dan rasa ingin tahu.
Charnley, Mitchell, berita adalah segala sesuatu yang hangat atau aktual dan menarik perhatian sejumlah orang.
Chilton R. Rush, berita haruslah memberikan kepuasan atau rangsangan informasi terhadap sejumlah orang pembaca.
Tidak semuah berita dapat dipublikasikan (layak muat), untuk dapat dipublikasikan sebuah berita haruslah memenuhi karateristik yang dikenal dengan nilai- nilai berita. Nilai berita digunakan untuk mengukur layak tidaknya suatu tulisan diangkat menjadi berita. Semakin tinggi nilai berita yang dikandung dalam sebuah peristiwa semakin kuat peristiwa tersebut dianggkat sebagai berita. Sebaliknya semakin rendah nilai beritanya semakin rendah pula peristiwa tersebut dianggkat sebagai berita. Masing- masing pakar jurnalistik memiliki karateristik tersendiri mengenai nilai berita, menurut Asep Syamsul M. Romli dalam bukunya Jurnalistik Praktis Untuk Pemula, menyebutkan ada empat nilai berita yaitu :
Cepat, yaitu aktual atau ketepatan waktu. Berita adalah sesuatu yang baru (new)
Nyata, yaitu informasi tentang sebuah fakta (fact) yang terdiri dari kejadian nyata, pendapat, dan pernyatan sumber berita.
Penting, yaitu menyangkut kepentingan orang banyak.
menarik, yaitu mengundang orang untuk membaca berita yang kita tulis.
Agus Wahyudi seorang Wartawan Harian Suara Merdeka biro Banyumas dalam diklat jurnalistik tingkat dasar mahasiswa se- Jateng dan DIY 2004, suatu peristiwa bisa menjadi berita kalau mempunyai nilai berita yant terdiri dari :
Dekat dengan kalayak
Berpengaruh terhadap hidup orang banyak atau dampak dari peristiwa itu ke masyarakat
Melibatkan orang- orang terkenal atau ketokohan orang yang terlibat dalam peristiwa tersebut.
Menyangkut angka statistik
Menyangkut hal- hal luar biasa atau hal biata tetapi menumbuhkan rasa simpati, empati, iba, menggugah
Yang jelas harus aktual dan baru terjadi
Unsur- Unsur Berita
Dalam penulisan berita maupun feature agar tercipta berita yang lengkap haruslah memenuhi unsur- unsur pokok berita, yang dikenal dengan 5W+1H;
What = apa yang terjadi
Where = dimana hal itu terjadi
When = kapan peristiwa itu terjadi
Who = siapa yang terlibat dalam kejadian itu
Why = kenapa hal itu terjadi
How = bagaimana peristiwa itu terjadi
Suatu berita memiliki struktur berita yang terdiri dari,
1. Judul (head)
2. Dateline
3. Teras berita (Lead)
4. Isi berita (Body)
1) Judul Berita/ kepala berita (head news)
Penulisa judul dalam berita merupakan hal yang penting karena memiliki fungsi untuk memberikan identitas, mempermudah pembaca, dan menarik perhatian pembaca.
2) Dateline, yakni tempat atau waktu berita diperoleh dan disusun. Contoh: Jakarta, Kompas; Jakarta: Republika, Senin
3) Teras Berita (lead)
Teras berita adalah bagian berita yang terletak dialinea atau paragraf pertama sampai kedua, lead yang bagus tidak lebih dari 30 sampai 35 kata atau tiga barisan ketikan. Usahakan lead yang “bicara”, jangan terlalu panjang kalau bisa pendek dan sudah merangkum 5W+1H, umumnya lead disusun dalam bentuk:
Summary Lead atau Conclusion Lead: Teras berita yang menyimpulkan dan dipadatkan
Contoh: Kepala Negara mengisi hari liburnya dengan kegiatan santai di Kebun Raya dan Taman Safari Bogor, Minggu (14/12)
Statement Lead: Teras berita berupa pernyataan
Contoh: Kapolri menegaskan, pihaknya akan mengusut tuntas kasus Udin hingga pembunuhnya tertanggkap
Quotation Lead: Teras berita kutipan
Contoh: “Penyebaran isu menyesatkan harus diusut dan dihukum.” Demikian dikatakan Kepala Negara, kemarin, menanggapi munculnya isu- isu yang meresahkan masyarakat belakangan ini.
Contrast Lead: Teras berita kontras
Contoh: Bogor, yang berjulukan kota hujan, untuk pertama kalinya dalam sebulan terakhir ini dilanda kemarau. Warga kesulitan mendapatkan air bersih.
Exclamation Lead: Teras berita yang menjerit
Contoh: “Tidak…” demikian teriakan histeris terdakwa AP, mendengan putusan hakim yang memvonisnya dengan hukuman penjara seumur hidup.
Lead pasak (Peg): cari penyebab dari peristiwa atau kejadiannya
Lead Epigram: memasukan ungkapan atau rumusan yang akrab di masyarakat.
Lead diskriptif: menggambarkan secara runtut tapi cari yang sensasional atau luar biasa atau istilah yang umum dikenal.
Contoh: “Gedung pencakar langit di Jalan Imam…..Jakarta kemarin runtuh setelah dihantam pesawat Boing..dalam waktu lima menit….
Bentuk dan Jenis Susunan Berita
Bentuk susunan berita :
Bentuk Piramida terbalik; dalam penulisan berita dimulai atau diawali dari berita yang dianggap paling penting, setelah itu diikuti hal- hal yang kurang penting. Bentuk ini sering dipakai untuk menulis berita- berita langsung (straight news). Bagian paling penting dituangkan dalam lead atau alinea pertama berita
Bentuk Piramida tegak; penulisan berita diawali dari hal- hal yang kurang penting, kemudian diikuti kehal- hal yang makin lama makin penting.
Bentuk Pararel; penulisan berita ini antara alinea- alinea awal, pertengahan hingga akhir dianggap memiliki bobot yang tidak jauh berbeda.
Bentuk Kronologis; penulisan bentuk ini memaparkan data- data atau informasi secara berurutan. Antara alinea awal, pertengahan sampai akhir berita merupakan proses waktu atau peristiwa yang sulit untuk dipisahkan.
Dalam jurnalistik ada tiga macam tulisan yang biasanya dipakai media massa yaitu :
Straight News : berita langsung, apa adanya, ditulis secara singkat dan lugas dan padat akan unsur 5W+1H pada lead dan menggunakan piramida terbalik.
Feature : berita yang disajikan dalam bentuk yang ringan yang rekreatif, santai bahkan humanitif. Tulisan ini dimaksudkan untuk membuat senang atau menggugah simpatik pembaca dari suatu kejadian yang menyangkut aspek kehidupan. Feature merupakan karangan khas dengan menggunakan fakta, data yang dituangkan dalam tulisan berbentuk kisah. Menulis feature menggunakan bahasa bertutur, menceritakan dan memaparkan suasana mulai dari suasana kejadian, suasana yang sudah terjadi sampai pada suasana hanyut.
Laporan : berita yang ditulis secara detail dengan model Investigation News dan biasanya untuk kasus- kasus tidak tercover dalam straight news dan hard news. Keunggulan tulisan ada pada utuhnya persoalan yang ditampilkan, detail data yang disajikan, sudut pandang yang ditawarkan bahkan sisi- sisi yang sebelumnya belum terunggkap. Daya tarik laporan adalah data lengkap, runtut, dan format tulisan enak dibaca karena berdasarkan investigasi yang menyeluruh dan detail dari sang reporter..
Langkah- Langkah Penulisan
Hal- hal yang harus diperhatikan dalam penulisan berita
Obyektif, seorang wartawan harus menjaga jarak dengan peroistiwa yang diangkatnya sebagai berita, dengan demikian seorang wartawan dilarang melibatkan kepentingan pribadi dan pandangan subyektif atas peristiwa. Namun tulisan harus faktual atau dituliskan berdasarkan fakta dan data yang benar- benar ditemukan dilapangan.
Cover both side, tulisan harus seimbang dan berusaha mencantumkan semua pihak yang terlibat dalam peristiwa.
Prinsip hemat kata, prinsip dasar komunikasi menghendaki agar komunikasi berjalan dengan cepat dan jelas, dalam waktu dan ruang yang relatif terbatas, selain itu perhatikan penggunaan bahasa yang hemat dan maksud serta inti dari tulisan bisa dipahami. Hal ini agar berita efisien dan efektif, baik dari pemilihan diksi, membentuk kalimat, penyusunan alinea, hingga membentuk plot seefektif mungkin, yang terpenting dalam penulisan berita adalah pembaca mudah mencerna informasi yang disampaikan..
Berita harus menggandung unsur 5W+1H, artinya dalam berita harus dijelaskan peristiwa apa yang ditulis, siapa saja yang terkait, kapan itu terjadi, dimana terjadinya dan bagaimana rangkaian peristiwa tersebut.
Sebuah berita harus ditulis dalam piramida terbalik . Dalam pola ini maka data yang paling pentingt harus diletakan dialinea- alinea pertama. Dengan demikian semakin atas letak alinea, semakin penting pula data yang dikandungnya, alinea pertama yamg disebut dengan lead merupakan alinea terpenting. Sebab dalam lead inilah termuat angel(sudut bidik), berita dan inti yang dipaparkan.
Proses atau tahap menulis atau menyusun berita;
Fact Organizing
Yaitu pengorganisasian/ pengumpulan fakta oleh wartawan yamg akan menulis berita.Apakah itu hasil interview, kejadian langsung, ataupun menggunakan data- data tertulis yang telah tersedia.
Lead Decission
Yaitu penentuan lead untuk teras berita. Ingat, gagal menentukan lead, bisa berarti gagal menulis berita
Word Selection
Yaitu pemilihan kata- kata yang cocok, untuk mendukung penulisan berita, usahakan alur yang runtut, jangan melompat- lompat sehingga dapat mengganggu pemahaman pembaca.
Start To Write
Ambil mesin ketik atau komputer, kertas, jika perlu referensi pendukung. Konsentrasilah dalam menulis sehingga tidak keliru.
Mungkin ini sedikit pemaparan singkat mengenai seklumit teknis penulisan dan jenis berita, seringlah membaca karena akan menambah wawasan dan mempermudah kita untuk menulis. Ingatlah sebanyak apapun teori yang kita kuasai dalam jurnalistik tidak akan banyak berarti jika tanpa latihan, karena kemampuan menulis bisa diasah melalui kebiasaan- kebiasaan.
Sumber tulisan :
Trisno Suhito; Wartawan Radar Banyumas, disampaikan pada Diklat Jurnalistik LPM Oyod Suket, (4/12), Baturaden Purwokerto
Syamsul Asep M. Romli, S.IP, Jurnalistik Praktis Untuk Pemula, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003.
Widodo, Drs, Menulis Berita di Surat Kabar dan Majalah, Indah , Surabaya, 1997.
Agus Wahyudi seorang Wartawan Harian Suara Merdeka biro Banyumas dalam diklat jurnalistik tingkat dasar mahasiswa se- Jateng dan DIY 2004
Read More....
Posted in :
DUNIA JURNALIS